Postingan

Ahwal dalam Tasawuf : Ikhlas dan Syukur

IKHLAS Secara etimologi, kata ikhlas dapat berarti membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran). Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal. Sedangkan secara terminologi, ikhlas mempunyai pengertian kejujuran hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang hanya ditujukan kepada Allah SWT. ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Ny...

Ahwal dalam Tasawuf : Tawadhu' dan Taqwa

TAWADHU’ Secara etimologi Tawadlu’ berasal dari kata wadh’a yang berarti merendahkan, serta juga berasal dari kata “ittadha’a” dengan arti merendahkan diri. Tawadhu dapat juga diartikan dengan rendah terhadap sesuatu. Sedangkan secara terminologi, tawadhu berarti rendah hati, lawan dari sombong atau takabur. Tawadhu’ artinya rendah hati, tidak sombong, lawan dari kata sombong atau takabur. Yaitu perilaku yang selalu menghargai keberadaan orang lain, perilaku yang suka memuliakan orang lain, perilaku yang selalu suka mendahulukan kepentingan orang lain, perilaku yang selalu suka menghargai pendapat orang lain. Dalil QS Al-An’am: Ayat 63 قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَٰتِ ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ تَدْعُونَهُۥ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجَىٰنَا مِنْ هَٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "S...

Awal dalam Tasawuf : Khauf dan Raja'

  Khauf Kata Khauf merupakan kata dari bahasa Arab yang bermuatan tiga huruf, yaitu kha’, waw, fa’ yang berarti gentar dan takut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata khauf merupakan kata benda yang berarti kekhawatian dan ketakutan. Menurut Istilah khauf adalah sikap mental dari seseorang yang merasa takut kepada Allah SWT atas kekurang sempurnanya dalam mengabdikan dirinya. Dalil Q.S Ali-Imran Ayat 175 إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ Artinya: Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman. (Q.S Ali-Imran: 175) Abdurrauf As-Singkili dalam ayat ini, tidak menafsirkan secara mendalam beliau hanya menjelaskan bahwa orang yang menakut-nakuti kamu, sebenarnya merekalah yang takut, maka janganlah kamu takut kepada perkataan mereka akan tetapi takutl...

Maqamat Dalam Tasawuf: Ma'rifat dan Ridho

Ma’rifat Ma’rifat berasal dari kata `arafa, yu’rifu, irfan, berarti: mengetahui, mengenal, atau pengetahuan Ilah. Orang yang mempunyai ma’rifat disebut arif. Menurut terminologi, ma’rifat berarti mengenal dan mengetahui berbagai ilmu secara rinci, atau diartikan juga sebagai pengetahuan atau pengalaman secara langsung atas Realitas Mutlak Tuhan. Dalil QS Ar-Rum Ayat 20 وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ إِذَآ أَنتُم بَشَرٌ تَنتَشِرُونَ Artinya: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” (QS Ar-Rum : 20). Diantara tanda-tanda kekuasaannya, yang menunjukkan keagungan-Nya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan bapak kalian, Adam dari tanah, sehingga penciptaan manusia adalah merupakan tanda kebesaran Allah swt untuk memahami dan mendalami pengetahuan dan keilmuan tentang penciptaan manusia, sehingga manusia Contoh Sikap dan Perilaku Ma’rifat ...

Maqamat dalam Tasawuf : Tawakal dan Mahabbah

Tawakal Tawakal secara bahasa artinya pasrah. Asal kata tawakal dari bahasa Arab “al-Tawakal” yang dibentuk dari kata wakala yaitu menyerahkan atau mewakili urusan kepada orang lain. Sedangkan menurut istilah tawakal berarti berserah diri kepada Allah. Dalil QS. At-Talaq 65: Ayat 3 وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا Artinya: "dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkasangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. At-Talaq 65: Ayat 3) Contoh tawakal Ketika mengalami sakit, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan berobat ke rumah sakit, dilanjutkan untuk berserah diri kepada Allah SWT memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan ...

Maqamat dalam Tasawuf : Faqir dan Zuhud

  Faqir Secara harfiah, faqr artinya orang yang berhajat, membutuhkan, atau orang miskin. Dalam pandangan sufi faqir artinya tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita. Fakir mengandung pengertian miskin terhadap spiritual atau hasrat yang sangat besar terhadap pengosongan jiwa untuk menuju Allah. Fakir berarti menjalani hidup dengan kesadaran bahwa ia hanya membutuhkan Allah. Dalam maqam faqir, seorang sufi mengosongkan seluruh hati dari ikatan dan keinginan terhadap apa saja, selain Allah. Dalil Q.S Al-Fathir Ayat 15 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (QS. Al-Fathir :15) Dasar maqam faqir, menurut Imam Al-Ghazali adalah kelakuan Nabi SAW sewaktu emas belum diharamkan bagi pria. Nabi pernah berkhotbah dan ditengah-tengah khotbahnya, beliau berhenti serta menanggalk...

Maqomat dalam Tasawuf : Taubat dan sabar

  Taubat Taubat secara bahasa artinya kembali. Secara istilah artinya kembali kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menyerah diri pada-Nya dengan hati penuh penyesalan yang sungguh-sungguh. Yakni kesal, sedih, susah serta rasa tidak patut atas dosa-dosa yang pernah kita dilakukan sehingga menangis. Pada dasarnya taubat terdiri dari tiga macam : Taubat orang yang sadar Awalnya kebiasaan yang terjadi pada lingkungan beragama tetapi akhirnya menjadi tinggi dalam perasaan dan bertambah menjadi peringatan. Taubat salik Taubat orang salik bukan dari dosa dan kesalahan dan bukan dari penyesalan dan istigfar tetapi terjadi karena perpindahan kondisi jiwa yang naik menjadi sempurna, sehingga dapat menghadirkan allah dalam setiap gerak nafasnya, Taubat ‘Arif (orang yang makrifat) Yaitu tobat yang bukan dari dosa atau menyalahi jiwa, tetapi taubat dari kelupaan terhadap sendiri, bahwa dirinya itu berada pada genggaman Tuhannya. Dalil taubat ...