Perkembangan Akhlak Tasawuf Pada Masa Kemunduran Islam, Masa Modern, dan Masa kontemporer

 A. Perkembangan Akhlak Tasawuf Pada Masa Kemunduran Islam

    Ilmu Akhlak pada abad pertengahan pada Bangsa Romawi etika bisa dikatakan ‘dianiaya’ oleh Gereja. Fenomena kehidupan masyarakat Eropa di abad pertengahan banyak dikuasai oleh gereja. Pada waktu itu kalangan gereja berusaha memerangi filsafat Yunani serta banyak menentang penyiaran ilmu dan kebudayaan kuno. Doktrin Gereja berkeyakinan bahwa kenyataan”hakikat” telah diterima dari wahyu. Prinsipnya adalah, apa yang diperintahkan wahyu pasti benar adanya. Dengan demikian ajaran akhlak yang lahir di Eropa pada abad pertengahan itu adalah ajaran akhlak yang dibangun dari perpaduan Yunani dan ajaran Nasrani.

1. Periode Abad VI dan VII Masa Tasawuf dan Filsafat Ketuhanan

    Tasawuf abad keenam datanglah aliran baru, yaitu perpaduan Tasawuf dengan Filsafat. Tasawuf artinya kecintaan terhadap tuhan sedangkan falsafi disini ialah cara yang digunakan dalam bertasawuf. Tasawuf Falsafi merupakan kajian terhadap tuhan, manusia dan sebagainya yang menggunakan motode rasio atau akal. ciri dari Tasawuf Falsafi merupakan gabungan antara pemikiran atau rasionalitas dengan perasaan (dzuq). Dasar yang diambil oleh aliran iniadalah dalil naqli yang diungkapkan dalam istilah filosofis.KeTasawuf abad keenam datanglah aliran baru, yaitu perpaduan Tasawuf dengan Filsafat.Tasawuf artinya kecintaan terhadap tuhan sedangkan falsafi disini ialah cara yang digunakan dalam bertasawuf. Tasawuf Falsafi merupakan kajian terhadap tuhan, manusia dan sebagainya yang menggunakan motode rasio atau akal. ciri dari Tasawuf Falsafi merupakan gabungan antara pemikiran atau rasionalitas dengan perasaan (dzuq). Dasar yang diambil oleh aliran iniadalah dalil naqli yang diungkapkan dalam istilah filosofis.

2. Periode Abad VIII dan Seterusnya Masa Kemunduran Tasawuf

    Dengan habisnya abad yang ketujuh dan masuknya abad kedelapan, atau abad keempat belas Masehi, tidaklah didengar lagi perkembangan atau pikiran yang baru dalam Tasawuf. Masuknya abad kedelapan, tidak ada lagi "yang baru" yang dapat dicari dan diselami dalam Tasawuf. Kemajuan perasaan dengan tuntunan filsafat atau kemerdekaan pikiran yang mendalam, tidaklah diharapkan lagi sesudah abad kedelapan itu, atau abad keempat belas Masehi. Seketika itu adalah zaman suram-suramnya cahaya pikiran dan cahaya perasaan dalam Dunia Islam. Terjadi kehilangan semangat dalam Fiqih, dalam Ilmu Qalam, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadis. Tasawuf yang tadinya telah menaikkan nama yang besar-besar. Sejak abad kedelapan itu Tasawuf telah menjadi faktor utama di dalam keruntuhan semangat Islam.

B. Tasawuf Masa Modern

    Salah satu identitas masyarakat modern ialah sikapnya yang agresif terhadap kemajuan (progress) yang didorong oleh berbagai prestasi yang dicapai melalui ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Munculnya tasawuf atau sufisme sebagai alternatif untuk merespon kekeringan spiritual masyarakat modern tampaknya cukup beralasan. Karena krisis besar yang melanda umat manusia tidak dapat hanya diatasi dengan keunggulan iptek sebagai ideologi besar yang dianut oleh negara-negara di dunia. Ada beberapa faktor yang menandai arti penting tasawuf bagi kehidupan manusia modern.

1)      tasawuf merupakan basis yang bersifat fitri pada setiap manusia

2)      tasawuf berfungsi sebagai alat pengendali dan pengontrol manusia

3)      tasawuf memiliki relevansi dan signifikansi dengan problema manusia modern

C. Tasawuf Masa Kontemporer

        Tasawuf kontemporer merupakan bentuk aktual corak beragama masyarakat kota. Jika tidak hati-hati, atau salah dalam pengajaran dan aplikasinya akan membawa bentuk pemalsuan tasawuf. Atau lebih ekstrim lagi, tasawuf kontemporer yang bersentuhan dengan corak sufistik, hanyalah mengambil semangat yang tidak utuh dari tasawuf konvensional selama ini. pada tasawuf kontemporer beralihnya model dari sifat tasawuf individual kepada wilayah massa. Hal ini berangkat dari kegagalan dalam pencitraan dan kekosongan jiwa, setidaknya pada massa, terdapat pengakuan terhadap diri individu yang masuk kelompok ibadah tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maqamat Dalam Tasawuf: Ma'rifat dan Ridho

Maqamat dalam Tasawuf : Tawakal dan Mahabbah

Maqamat dalam Tasawuf : Faqir dan Zuhud